Bulan pucat
murung dikikis gerimis
sedangkan angin hanya tertawa bersama dingin
senyummu rapuh di bayangku
mulai memudar tapi tak hilang
bulan pucat karna gerimis
bulan murung karna dingin
bulan menyepi disudut hati
siang tadi kita sapa asa
saling bertatap mata lalu aku buta
siang tadi aku hantarkan rasa
saling tertawa lalu engkau mengeja
engkau baca
engkau rasa
engkau tertawa
dan aku gila
malam ini aku ada di remang jiwa
di tengah waktu yg merah maron
dan kau kirim pesan sunyi ke ladang sepi
ketika ku sedang meramu mimpi
menggangguku merajut imaji tentang senyumanmu
yang tuli
sikumbang
meru
bandarlampung
15-06-2012
ketika
kuhantarkan rasa dan engkau tertawa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar